English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Thanks for your attention. I'm a newbie and your comments will help me to improve.
We have been moved to pindapata.wordpress.com

Minggu, 06 Juli 2014

Sutra Hati (Heart Sutra)



Sang Bodhisattva Avalokitesvara sedang bersamadi, merenungkan Prajnaparamita yang dalam dan luhur. Beliau memandang dari atas ke bawah; tertampaklah, bahwa panca skandha (lima kelompok kehidupan) itu sebenarnya kosong.
Oh, Sariputra, rupa (bentuk jasmani) adalah kekosongan (sunyata) dan sunyata itu rupa; sunyata tidak berbeda dari rupa, rupa juga tidak berbeda dari sunyata; rupa apapun juga, itulah sunyata; sunyata apapun juga, itulah rupa. Ini pun berlaku bagi vedana (perasaan), samjna (pengertian), samskara (bentuk-bentuk mental), dan vijnana (kesadaran).
Disinilah, oh, Sariputra, segala sesuatu (Dharma) bercorak sunyata; mereka tak muncul, juga tak berakhir; tidak kotor, juga tidak murni bersih, tidak kurang, tidak lengkap/bertambah.
Maka itu, oh, Sariputra, dimana terdapat sunyata, di situ tiada rupa, tiada vedana, tiada samjna, tiada samskara, tiada vijnana; tiada mata, telinga, hidung, lidah, badan, dan batin; tiada bentuk-bentuk suara-suara,bau-bauan, rasa-rasa, sentuhan-sentuhan, bentuk-bentuk pikiran; tiada unsur (dhatu) penglihatan dan selanjutnya, hingga kita tiba pada tiada unsur kesadaran (vijnana-dhatu); tiada kegelapan batin (avidya), tiada akhir kegelapan batin dan seterusnya, hingga kita sampai pada tiada hari tua dan kematian, tiada akhir hari tua dan kematian; tiada derita (dukha), tiada asal mula derita (dukha-samudaya), tiada akhir derita (dukha-nirodha), tiada jalan (marga), tiada pengetahuan (jhana),tiada pencapaian dan tiada bukan pencapaian.
Maka, oh, Sariputra, berkat kebebasan dari keuntungan pribadi apapun juga, seorang Bodhisattva yakin akan prajnaparamita (kesempurnaan kebijaksanaan luhur). Ia bebas dari segala rintangan. Karena bebas dari segala rintangan, Ia bebas dari perasaan takut dan dengan mengatasi sumber-sumber kegelisahan akhirnya Ia mencapai Nirvana.
Para Buddha dari tiga jaman (lampau, mendatang, dan sekarang) mencapai Anuttara Samyak –Sambodhi karena mereka telah yakin akan Prajnaparamita. Maka itu orang harus mengetahui bahwa Prajnaparamita adalah Maha Mantra, Mantra yang Maha Gemilang, Mantra yang  Maha Agung, Mantra yang tak ada bandingannya dan dapat melenyapkan segala macam penderitaan. Sungguh demikian, tiada kekeliruan sedikitpun. Oleh karena itu Beliau senang menerangkan Mantra Prajnaparamita serta berkata:
“Gate gate paragate para-samgate Bodhi svaha!”
(Lewat, lewat, lewat ke Pantai Seberang, tiba di Pantai Seberang, Kesadaran Agung, semoga demikian!)