Sanskrit:
Namo ratna-trayāya
Nama āryā-valokite-śvarāya bodhi-sattvāya mahā-sattvāya mahā-karuṇikāya
Tadyathā: Oṃ cakra-varti cintāmaṇi mahā-padme, ru ru tiṣṭha jvala, ākarṣāya hūṃ phat ̣svāhā
Nama āryā-valokite-śvarāya bodhi-sattvāya mahā-sattvāya mahā-karuṇikāya
Tadyathā: Oṃ cakra-varti cintāmaṇi mahā-padme, ru ru tiṣṭha jvala, ākarṣāya hūṃ phat ̣svāhā
Oṃ padma cintā-maṇi jvala hūṃ
Oṃ varada padme hūṃ
Oṃ varada padme hūṃ
English:
Adoration
to the Three Gems.
Adoration to the Noble (ārya) Lord (īśvarā) who gazes down (avalokite) the world (loka), the enlightened sentient being, the great sentient being, the great compassionate one!
Like this: Oṃ! Turn the wheel, the wish-fulfilling jewel, the great lotus, (quick, quick), Flame stays firm! Calling for the holy mind to destroy obstacles, So be it!
Om! Lotus, wish-fulfilling jewel, flame, hum!
Om! Boon bestowing lotus hum!
Adoration to the Noble (ārya) Lord (īśvarā) who gazes down (avalokite) the world (loka), the enlightened sentient being, the great sentient being, the great compassionate one!
Like this: Oṃ! Turn the wheel, the wish-fulfilling jewel, the great lotus, (quick, quick), Flame stays firm! Calling for the holy mind to destroy obstacles, So be it!
Om! Lotus, wish-fulfilling jewel, flame, hum!
Om! Boon bestowing lotus hum!
Chinese:
南無佛馱耶
NA MO FO TUO YE
南無達摩耶
南無達摩耶
NA MO DA MO YE
南無僧伽耶
南無僧伽耶
NA MO SENG QIE YE
南無觀自在菩薩 摩訶薩
南無觀自在菩薩 摩訶薩
NA MO GUAN ZI ZAI PU
SA MO HE SA
具大悲心者
具大悲心者
JU DA BEI XIN ZHE
怛姪他唵
怛姪他唵
DA ZHI TA AN
斫羯囉伐底 震多末尼
斫羯囉伐底 震多末尼
ZHUO JIE LA FA DI
ZHEN DUO MO NI
摩訶跋蹬迷嚕嚕嚕嚕
摩訶跋蹬迷嚕嚕嚕嚕
MO HE BO DENG MI LU
LU LU LU
底瑟吒爍囉阿羯利
底瑟吒爍囉阿羯利
DI SE ZHA SUO LA O
JIE LI
沙夜吽癹莎訶唵鈸蹋摩
沙夜吽癹莎訶唵鈸蹋摩
SHA YE HONG FA SA HE
AN BO TA MO
震多末尼爍囉吽
震多末尼爍囉吽
ZHEN DUO MO NI SUO LA
HONG
唵跋喇陀跋亶迷吽
唵跋喇陀跋亶迷吽
AN BA LA TUO BO TAN
MI HONG
Dikutip dari ”Cintamani Cakra Sutra”.
Untuk memenuhi segala permintaan yang
berdasarkan suci oleh para umat. Apabila mereka tekun membaca mantra ini, apa
yang diniatinya pasti dapat dicapai olehnya. Demikian pula pada waktu ia
menjelang ajalnya dapat melihat Buddha Amitabha serta Bodhisatva Avalokitesvara
dan lain-lainnya.
Cintamani Cakra Dharani sering disebut mantra
pengabul keinginan (wish fulfilling mantra). Sedikit berbagi pengalaman, saya
membaca dharani ini selama proses perbaikan tugas akhir. Status kelulusan saya
saat itu “Lulus Bersyarat” yang artinya status kelulusan itu sendiri masih
digantung. Kendala terbesar ada pada salah seorang dosen penguji yang tidak
bersedia menerima pernyataan saya bahkan sebelum saya menguraikan maksud
pernyataan saya pada beliau. Pada setiap kesempatan dimana saya menemui beliau,
saya harus berlapang dada menerima penolakan dengan kondisi yang selalu sama
(ditolak sebelum menjelaskan). Dalam kondisi putus asa akibat deadline
perbaikan yang semakin dekat disamping pekerjaan saya yang semakin menumpuk
akibat terlalu sering izin demi tugas akhir, saya teringat akan dharani ini.
Setiap malam selama lebih dari seminggu, saya membaca Cintamani Cakra Dharani
sebanyak 108 kali dengan harapan keteguhan hati dosen penguji dapat luluh
sedikit. Pada hari perbaikan saya diterima, dosen penguji masih tetap menolak
pernyataan saya sama seperti sebelumnya. Tidak seperti sebelumnya, kali ini
saya bertekad tidak akan pulang sampai batas akhir “perdebatan” saya dengan
penguji. Berbagai teknik saya gunakan agar penguji setidaknya bersedia
mendengarkan penjelasan saya namun hasilnya tetap nihil. Sampai akhirnya saya
mendapat bantuan seorang bapak dosen yang kebetulan sedang berada di ruangan
tempat saya menjumpai penguji. Kebetulan lagi beliau juga lebih memahami
pernyataan yang menjadi pokok persoalan dalam tugas akhir saya. Berkat bantuan
bapak dosen perbaikan tugas akhir saya diterima. Sebagai bentuk ungkapan
syukur, saya membaca Cintamani Cakra Dharani sebanyak 108 kali selama seminggu.
Terlepas dari keyakinan kita bahwa Cintamani
Cakra Dharani dapat mengabulkan keinginan, usaha untuk mencapai apa yang kita inginkan
adalah sebuah keharusan. Dan hendaknya kita tetap tulus membaca dharani
terlepas dari manfaat-manfaat yang kita dapatkan. Semoga semua makhluk
senantiasa berbahagia.
di Bali dahulu kala tahun 804 Saka ada sebuah Desa bernama Cintamani, seiringnya perubahan pelapalan nama Desa tersebut sekarang lebih di kenal Desa Kintamani.
BalasHapus